Sabtu, 30 April 2011

Belajar dari Semut

Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rabu, 27 April 2011

Share FEM "Indahnya Berjilbab"

Selasa, 26 April 2011

BULETIN FORMASI, first edition!!!



Rabu, 20 April 2011

Press Release "SENYUM"


SENYUM, sebuah acara yang dibawahi divisi ISC-H ini akan dilakukan dua kali selama 1 periode kepengurusan Formasi 2011. Untuk SENYUM yang pertama sudah dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2011 lalu di ruang kuliah AGB 301. Acara ini dihadiri oleh sekitar 15 orang peserta laki-laki dan perempuan. Adapun konten acara yang disajikan yaitu satu sesi penyampaian materi oleh Kak Nazrul Anwar, satu sesi motivasi bersama kak Ahmad Sobari, dan sesi terakhir adalah share and fun antar peserta sambil menikmati menu rujakan. Acara ini berlangsung cukup baik dengan pembicara -pembicara yang luar biasa.
SENYUM, sebuah euphoria penyambutan laskar FEM. Acara yang dengan semngat sengaja dibuat untuk teman-teman FEM yang ingin mengenal mentoring dan tahsin ini dimulai pukul 8.30 (mundur 30 menit dari waktu yang ditetapkan sebelumnya) oleh MC (Mufqi Harits) yang juga luar biasa dan banyak membrikan cerita-cerita inspirasi untuk peserta yang hadir. Kemudian dilanjutkan dengan tilawah (Ibnu Sahlin), dan kata sambutan serta presentasi pengenalan divisi ISC-H oleh ketua ISC-H (Ginanjar Bagus Nugroho). Selanjutnya ada beberapa pemutaran video motivasi serta senam otak bersama yang membuat para peserta jadi lebih fresh.
Penyampaian materi (sesi 1) dimulai sekitar pukul 9.30 hingga 10.30 disertai dengan tanya jawab antar peserta dan pembicara dan ditutup dengan pemberian bingkisan untuk pembicara. Kemudian dilanjutkan dengan sesi dua yaitu motivasi dan berbagi pengalaman di dunia mentoring dengan pembicara yang juga tidak kalah serunya dari sesi pertama yang dimulai pukul 10.30-11.15 ditutup dengan pemberian bingkisan untuk pembicara. Sebelum kegiatan berakhir diadakan shring and fun antar peserta sambil rujakan. Disini semua peserta berbagi pengalaman tentang dunia keilmuan,mentoring, dan apa saja yang dapat di-share-kan dengan fun. Selanjutnya acara ditutup pada pukul 12.00 (sesuai pada waktu yang ditetapkan sebelumnya) oleh MC dengan do’a dan jargon Fem serta Formasi.

Minggu, 03 April 2011

Menikmati Ujian Tengah Semester

Ya Allah, kalau aku mencari ilmu hanya karena ingin nilai dan mendapatkan kelulusan, jauhkan nilai dan derajat itu dariku. Dan jika aku mencarinya karena takut tidak diluluskan dalam ujian, jangan luluskan aku dalam ujian. Namun bila aku mencarinya semata-mata hanya mencari ridha-Mu, maka jangan cabut cahaya-Mu ini dariku dan ikatkanlah kuat-kuat dalam dadaku”. (Rabi’ah Al-Adawiyah)

Sejak manusia terlahir ke dunia, dirinya telah menjadi seorang pejuang yang siap menghadapi ujian, tantangan dan rintangan dalam hidupnya. Bayi yang sebelumnya hidup dalam rahim yang bersuhu stabil dan makanannya senantiasa tersedia, sejak terlahir di bumi, dia harus berjuang menghadapi lingkungan yang sangat keras. Ketika bayi mulai beranjak besar, dia dituntut untuk bisa memfungsikan semua organ tubuhnya untuk melakukan aktifitas seperti berjalan, memegang, berkata-kata, makan, minum dan lain-lain. Untuk bisa berjalan saja, seorang balita perlu berjuang keras dan menjalani tantangan seperti terjatuh, terluka dan sakit. Hingga besar nanti, seorang manusia tak kan luput dari tantangan hidup sebagai bagian dari tabiat kehidupan. Seorang bayi berhasil melewati ujian masa hidupnya dan tumbuh menjadi sosok manusia yang mandiri yang kemudian mampu menjalankan amanah sebagai makhluk-Nya.

Tidak hanya manusia, seluruh makhluk Allah menghadapi ujian dalam hidupnya. Seekor burung perlu berjuang keras mencari pakan untuk dirinya sendiri dan anak-anaknya agar bisa bertahan hidup. Ajaibnya, burung tak pernah pulang dengan hampa meskipun habitat burung saat ini semakin berkurang dan rusak oleh tangan-tangan manusia. Burung sangat memahami bahwa Allah telah menciptakan cacing untuk dirinya tapi DIA tak melemparkan begitu saja ke sarangnya. Burung harus berjuang keras untuk melewati tantangn, ujian dan hambatan hingga ia berhasil menemukan makanan. Burung telah menunjukkan bahwa ia selalu yakin dengan apa yang diusahakannya dan percaya sepenuhnya bahwa Allah telah menyediakan rezeki untuk memenuhi kebutuhan makhluknya. Semua ujian itu membuat burung mampu bertahan hidup, berkembang biak dan memberi manfaat bagi lingkungan.

Salah satu bentuk ujian hidup yang dialami mahasiswa adalah menjalani ujian dalam menempuh studinya. Ujian bisa berupa Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester UAS), Kolokium, Seminar Hasil dan Ujian Komprehensif atau Ujian Sidang. Semua ujia itu merupakan titik-titik transit untuk menilai atau mengevaluasi tahapan-tahapan dari proses menuntut ilmu yang dari seorang mahasiswa. Titik transit itu diperlukan dari proses perjalanan menuntut ilmu untuk mengetahui sejauh mana kita memahami ilmu, introspeksi diri untuk kelayakan naik ke jenajang berikutnya sekaligus menempa kepribadian kita untuk selalu siap menghadapi tantang dan ujian.


Hakikat Ujian

Ujian hakekatnya adalah sarana seorang manusia untuk mendapatkan kesempatan memperoleh kedudukan atau derajat yang lebih tinggi dari sebelumnya dari Allah. Ujian mebuat seluruh potensi kita termaksimalkan. Ujian berguna untuk menambah ilmu dan pengalaman kita dalam mengarungi kehidupan. Ujian takkan tersia-sia dalam kehidupan kita karena orang yang melewati ujian dengan sukses akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Orang yang senantiasa sabar dalam mengahdapi ujian lebih memiliki kepribadian yang menawan daripada para pengeluh, pencari kesalahan dan pengecut yang lari dari masalah atau pendusta yang menjalani ujian dengan penuh kecurangan. Hal yang penting, ujian adalah sarana introspeksi diri, apakah selama ini kita sudah serius membekali diri dengan ilmu dan persiapan untuk bisa lulus dari ujian atau tidak.

Bila UTS akan kita jadikan sarana ibadah kepada Allah, untuk mempertinggi daya tahan kita dalam menghadapi hidup selanjutnya, meningkatkan rasa percaya diri, menambah ilmu dan pengalaman, naiknya derajat keilmuwan dan keahlian, memperbaiki kepribadian dan mengeyahkan sifat buruk, maka tentu kita akan sangat menantikan ujian itu datang. Ujian selau akan kita nantikan karena ia adalah kita butuhkan untuk menjadi manusia yang tangguh dan bernilai di sisi Allah.
Semakin sulit materi ujian yang akan kita hadapi, seharusnya semakin bersyukur, karena Allah telah memberi peluang kebaikan dan meninggikan derajat kita. Lelah, letih dan jenuh yang kita alami akan berbuah pahala dan ampunan dari-Nya. Ada banyak tetesan kasih sayang dari Allah dalam padang ujian yang terlihat tak berbatas. Tetesan itu akan mampu menyejukkan kegersangan hati, memperindah taman jiwa dan menyirami lelah raga.

Kita perlu merenungi kembali niat belajar dan ujian kita. Kita mungkin mengabaikan tujuan diadakannya ujian yang erat hubungannya dengan hakekat ujian. Tanpa disadari ujian yang kita hadapi hanya dimaknai sebagai jalan agar dapat naik tingkat semata, tanpa memikirkan hakikat menuntut ilmu yang sebenarnya. Pada akhirnya, setelah mengikuti ujian kita kerap melupakan pelajaran-pelajaran yang sudah berlalu dan hanya bangga dengan predikat serta nilai yang kita dapatkan. Kita terkadang mementingkan predikat daripada hakikat menuntut ilmu. Setelah predikat diraih, proses dan hakikat dengan mudah kita lupakan


Kiat Sukses dalam ujian
Menghadapi UTS sebagai bagian dari ujian hidup, perlu bekal dan persiapan. Siapa yang kurang bekal akan ketinggalan. Siapa yang bekalnya sedikit hanya akan mendapat hasil sedikit pula. Siapa yang tidak serius membekali diri akan gagal mencapi tujuan. Berikut beberapa kita sukses UTS:

- Menjadwal Kegiatan dengan menempatkan UTS sebagai bagian dengan porsi perhatian yang urgen dan penting.
- Mengatur waktu untuk mengisi semua agenda menghadapi ujian dari mulai mencari bahan ujian, mengumpulkan soal ujian tahun lalu, belajar kelompok, latihan mengerjakan soal, menghapal materi dan diskusi dengan teman-teman
- Mempersiapkan fisik unuk bisa maksimal mengisi agenda dan waktu yang telah dirancang. Makan makanan yang tidak melemahkan tubuh, berolahraga teratur dan tidur yang cukup.
- Komitmen dengan agenda mempersiapkan ujian dan memberi sanksi pribadi yang produkif agar niat baik tidak rusak di tengah jalan.
- Belajar untuk ujian pada kondisi jiwa, pikiran dan raga terbaik. Jangan paksa belajar pada kondisi fisik, pikiran dan jiwa yang kacau. Suasana dan lingkungan yang tenang akan membantu memudahkan memahami materi ujian.
- Belajar kelompok pada materi yang membutuhkan pemecahan studi kasus atau soal menghitung. Belajar kelompok bisa membahas soal tahun lalu, bertukar catatan atau mengecek pemahaman kita dengan teman-teman. Belajar kelompok sangat membantu kita untuk menjadikan belajar sebagai aktifitas yang menyenangkan.
- Membersihkan pikiran dan jiwa dari hal-hal buruk karena ia akan memecah konsentrasi dan melemahkan semangat untuk belajar.
- Banyak melakukan aktifitas ibadah yang mendekatkan diri pada Allah untuk menambah rasa percaya diri dan yakin bahwa ada penolong yang senantiasa hadir saat kita membutuhkan, yaitu Allah.
- Saat ujian jangan lupa berdoa dalam sebelum mulai dan bertekad untuk mengerjakan soal dengan jujur (tidak curang). Menyontek akan merusak semua perjuangan yang kita lalukan sebelumnya. Nilai bukan tujuan utama tapi proses n ridlo Allah dalebih utama.
- Setelah berjuang maksimal, bersiaplah menerima hasil terbaik dari Allah.

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Ar Ra’du/13:11)”

 Oleh : Achmad Siddik Thoha