Belajar dari filosofi Semut, sesibuk apapun, ia mencoba bertanya tentang kabar saudaranya, atau sekedar melempar Senyum. Sebab Senyum adalah potret terindah jati diri seorang Muslim, pancaran aura cemerlang serta bukti nyata akhlak dan aplikasi cinta pengikut setia Nabi .Setiap kali saya menjumpai Nabi SAW. pasti Beliau tersenyum kepadaku (Jarir bin Abdullah al-Bujali)
Sabtu, 19 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar